Menulis Artikel Untuk Koran dan Majalah Yuk!

Awalnya, saya ngak percaya kalau menulis di koran dan majalah itu akan mendapat honorarium dari tulisan kita yang dimuat oleh media massa tersebut. Ceritanya, pada waktu itu saya ngak sengaja disuruh oleh kantor tempat saya bekerja pada waktu itu untuk memasang iklan penerimaan mahasiswa baru di sebuah koran daerah di Bandung. 


Betapa terkecutnya, ketika saya menyerahkan naskah iklan itu yang hanya seukuran 1 kolam kali 50 mm harus membayar sekitar  Rp. 5 Jutaan (tahun 1996). Dari kejadian saya langsung bertanya pada petugas iklannya, berarti kalau orang yang menulis atau mengirimkan tulisan dan dimuat maka akan dapat bayaran/ honorarium dari menulis tersebut? "Ya ,....iya dapat honor atuh dari redaksinya!"

Dari kejadian itu, akhirnya saya mulai rajin mengirim tulisan ke beberapa media massa, baik koran dan majalah. Alhamdulillah, pada awalnya banyak tulisan saya yang ditolak. Namun, saya tidak putus asa. Terus menulis dan mengirimkannya, sambil terus saya belajar dari gaya penulisan yang telah dimuat di koran dan majalah tersebut.

Pahami Dulu Ciri-Ciri Artikel

Sejak awal mengenal media, saya lebih mengarah pada jenis tulisan artikel populer. Kita tahu, artikel itu berbeda dengan bentuk tulisan lainnya. Artikel itu bahasanya harus aktual, singkat, jelas, dan memiliki daya tarik tersendiri. Jika sebuah tulisan fiksi mendasarkan diri pada olah imajinasi, berita pada fakta, maka artikel ini berdasarkan pada opini sang penulis yang sifatnya subyektif. Cara penulisannya pun harus runtut berdasarkan logika sesuai arah permasalahannya.

Kita sadar, suatu surat kabar atau majalah itu bersifat bisnis, sehingga ia akan memuat artikel yang tidak hanya mengandalkan idealisme belaka (baca: keilmuan), melainkan juga tulisan itu harus menarik dan disukai pembacanya.

Atas dasar itu, seorang penulis harus mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi ciri-ciri dari sebuah artikel. Hal ini dimaksudkan agar tulisan yang akan kita buat menjadi betul-betul tulisan artikel yang berkualitas, juga enak dan menarik untuk dibaca.

Secara sederhana, ciri-ciri yang harus dimiliki oleh sebuah artikel adalah:


1.      Lugas, berarti artikel yang ditulis langsung menuju pada pokok bahasan (persoalan) dan tidak bertele-tele.


2.      Logis, berarti segala informasi yang ditulis dalam artikel itu memiliki dasar dan alasan yang diterima akal sehat serta dapat diuji kebenarannya.


3.      Tuntas, berarti masalah yang dibahas dalam artikel itu ada titik penyelesaiannya secara mendalam dan tidak menggantung.


4.      Obyektif, berarti keterangan yang diinformasikan dalam artikel itu sesuai dengan data dan fakta yang ada, bukan khayalan.


5.      Cermat, berarti berusaha menghindari berbagai kekeliruan, walau sekecil apa pun dan usahakan bahasa yang digunakan dapat dipahami pembaca.


6.      Terbuka dan tidak egois, berarti artikel yang kita tulis harus siapa bila dikemudian hari menerima kemungkinan tanggapan pendapat baru dan tidak melibatkan emosi berlebihan (tidak merasa dirinya yang paling benar).


7.      Harus memperhatikan bahasa baku dan menggunakan kaidah tanda baca yang diakui (Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan/ EYD).


Akhirnya, pahami betul dari ciri-ciri sebuah artikel tersebut, sehingga kita tidak salah dalam membuat tulisan. Selanjutnya, jangan salah memilih media yang akan kita kirimi tulisan hasil karya kita. Lihat tema tulisan yang kita buat itu sudah sesuai dengan visi media tersebut? Hal ini sangat penting, sebab jangan sampai kita salam mengirimkan tulisan kita.

Selamat menulis artikel, salam sukses berkah selalu. Aamiin...!

~Arda Dinata,
Penguasaha Inspirasi di Majelis Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.
BACA ARTIKEL LAINNYA:
Lebih baru Lebih lama